Jumat, 12 Oktober 2012

Manfaat daun kemangi

Kemangi atau dalam bahasa latinnya disebut 'Ocimum sanctum' bukanlah tanaman yang asing bagi kita. Tanaman ini mudah dijumpai di halaman rumah, kebun atau ladang, bahkan kadang banyak juga ditemukan di pinggiran jalan.Sampai saat ini, mungkin kita hanya tahu bahwa kemangi hanya digunakan sebagai lalapan segar, ditambahkan pada masakan-masakan ikan, ayam dan daging.

Kemangi dan tanaman sejenisnya yaitu selasih atau basil (Ocimum basilicum) memiliki sejarah yang menarik, tanaman jenis ini pernah menjadi tanaman kerajaan di Prancis dan Italia. Bunga dari tanaman ini dipilih untuk menyatakan cinta, sedangkan di India tanaman ini merupakan salah satu tanaman disucikan yang digunakan untuk upacara-upacara keagamaan.

Di Cina, tanaman ini digunakan sebagi obat anti infeksi, sakit perut, gigitan ular, serangga, obat deman dan sebagai obat kanker. Banyak negara lainnya yang juga memanfaatkan tanaman in sebagi obat tradisioal, seperti Yunani, Filipina, Tanzania, Meksiko, dan negara-negara Amerika dan Eropa.

Kemangi kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Aroma wangi daun kemangi memang mengundang selera makan. Wajar saja jika orangpun mengkonsumsi daun ini sebagai lalapan mentah, campuran pepes, karedok atau terancam. Selain melezatkan hidangan, daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.

Manfaat kemangi tidak berhenti sampai disini, zat flavonoid seperti orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai antibiotik alami dan anti peradangan.

Getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan sakit telinga. Daunnya dapat dikonsumsi untuk memperbanyak ASI, penenang, mengobati encok dan penurun panas. Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni, menghilangkan masuk angin dan peluruh dahak.

Konsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau mulut dan bau badan. Beberapa senyawa aktif kelompok minya atsiri dalam tanaman telah diketahui khasiatnya, diantaranya sineol, dan anethol. Asam aspartat, apigenin, arginin dan boron dalam tanaman ini juga sudah diketahui khasiatnya. Senyawa sineol berkhasiat sebagai penenang, membantu mengatasi ejakulasi dini, merangsang aktivitas saraf pusat dan melebarkan pembuluh darah kapiler.

Anethol yang terdapat di seluruh bagian tanaman dapat merangsang hormon estrogen pada wanita, meningkatkan kekebalan tubuh, dan merangsang produksi ASI. Sedangkan apigenin bersifat melebarkan pembuluh darah, mencegah pengentalan darah, melancarkan sirkulasi darah serta merelaksasi otot polos


Di bawah ini ada beberapa resep dari kemangi sebagai obat alami :

- Teh yang dibuat dari daun selasih atau herbanya digunakan untuk mengatasi mual, disentri, atau menurunkan panas (sebagai antipiretik). Penggunaannya dapat dalam bentuk jus, infus, serbuk. Satu sendok makan dari tanaman kering diseduh dengan setengah cangkir air, lalu diminum satu cangkir tiap hari selama satu bulan. Dapat pula ditambahkan madu jika digunakan untuk mengobati batuk.

-Panu, segengganm daun kemangi cuci, tumbuk halus, beri sedikit air kapur sirih. Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu. Lakukan 2x sehari.

- Sariawan, 50 helai daun kemangi dicuci bersih, kunyah sampai halus selama 2- 3 menit, telan. Minum air hangat. Lakukan 3x sehari.

- Bau nafas, bau mulut, sering-sering makan lalapan daun kemangi, daun kunir dan beluntas.

- Bau keringat, kamangi secukupnya dimakan sebagai lalapan santap malam selama 1 minggu.

- Kutil, cuci bersih daun kemangi, usapkan/gosokkan pada kutil secara teratur.

Dan masih banyak lagi kegunaan dan manfaat lainnya. Maka kemangi ini selain sebagai bumbu dapur pelengkap sambal, juga bermanfaat sebagai obat alami.

Apakah mengkonsumsi kemangi bisa menyebabkan asam urat?

Kadar asam urat darah normal pada pria berkisar antara 5,1 – 1,0 mg/dL, sedangkan pada wanita antara 4,0 – 1,0 mg/dL. Jika asam urat darah melebihi kisaran tersebut, seseorang dapat dikatakan menderita hiperurisemia atau asam urat tinggi, terutama jika sudah melampaui angka 9 mg/dL

kemangi dengan berbagai senyawa aktif di dalamnya, mampu menurunkan asam urat. Kemampuan tanaman ini dalam menurunkan asam urat telah diteliti di laboratorium meski hanya terhadap hewan percobaan. Tetapi efeknya pada manusia diduga tidak jauh berbeda. Setyo Purwono dan Mustofa pada 1997 melaporkan, sari air daun kemangi dapat menurunkan kadar asam urat tikus putih. Penelitian dari Lembaga Penelitian UGM ini memberikan sari air daun kemangi dengan dosis 51,36-205,44 g/kg berat badan hewan. Hasilnya, setelah pemberian selama 3-7 hari, terjadi penurunan kadar asam urat darah tikus yang cukup berarti. Berdasarkan percobaan tersebut, terbukti kemangi aman dan tidak meningkatkan asam urat. Tidaklah benar anggapan masyarakat selama ini bahwa kemangi dapat meningkatkan asam urat, melainkan sebaiknya.

Memang nasib kemangi saat ini belum sebaik nasib tanaman sejenisnya seperti basil atau selasih yang selain telah banyak dilakukan pengujian farmakologi sebagai sumber bahan obat alam, juga memiliki nilai komersial di industri parfum.

Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan penelitian tehadap tanaman ini, baik untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan obat alam atau dimanfaatkan minyak atsirinya untuk aroma makanan dan minuman, juga industri parfum. Dengan demikian, kemangi tidak hanya digunakan untuk teman makan pecel lele atau pepes ikan saja. (Berbagai sumber/B01)

0 komentar:

Posting Komentar