Rabu, 05 September 2012

SAMPAIKAN NASEHATMU, NAMUN JANGAN LUKAI HATI SAUDARAMU

SAMPAIKAN NASEHATMU, NAMUN JANGAN LUKAI HATI SAUDARAMU oleh : RINA SYARIF

oleh Fina Noor Fila pada 2 Juli 2010 pukul 9:03 ·

Bismillahirrahmanirrahiim,

Sahabatku yg dirakhmati Allah Ta’Ala,
Pernah mendengar pepatah “Memang lidah tak Bertulang”..? atau “Lidah itu lebih tajam dari pisau”..?. Betul sahabat, hanya karena cara penyampaian yg salah, sebuah kalimat yg bermaksud baik, bisa disalah artikan dan membuat yg mendengarnya terluka.
Sahabatku, saya yg masih sangat miskin ilmu ini ingin berbagi bagaimana ya, menyampaikan suatu pesan atau nasehat namun tidak menyakiti hati orang yg kita tuju.


1. Niatkan nasehat yg ingin disampaikan karena Allah Subhana Hu Wa Ta’Ala. Ini adalah inti dari segalanya. Niatkan bahwa nasehat yg ingin kita sampaikan itu sebagai bentuk rasa sayang pada saudara sesama muslim. Bukan berniat menjatuhkan harga dirinya dan menghinanya di depan orang ramai.


2. Jika nasehat yg ingin kita sampaikan itu berkaitan dengan aib saudara kita sebaiknya berikan nasehat itu tidak di depan khalayak umum, dikhawatirkan nasehat itu akan menyinggung perasaannya dan kehormatannya. Tariklah saudara kita itu ketempat yg jauh dari keramaian (jika di Facebook, sampaikanlah nasehat itu via inbox). Selain itu, jika disampaikan di depan umum, dikhawatirkan niat kita yg tadinya bersih karena Allah Ta’Ala semata malah berubah menjadi Riaa, supaya orang lain yg ikut mendengar nasehat kita, menganggap ilmu kita lebih hebat dan diri kita seolah lebih mulia dari orang yg sedang kita nasehati. (Naudzubillahi Min Dzaliik)


3. Jangan menyindir-nyindir kesalahan/aib saudara kita yg telah lalu, apalagi jika hal itu dilakukan sampai berkali-kali. Hal itu sangat menyakitkan, seolah mengobarkan api permusuhan. Rasulullah Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam memang pernah menyindir sahabatnya yg berbuat salah, namun beliau melakukannya bukan di depan umum, hanya dikalangan sahabat saja.


4. Jika sudah disampaikan nasehat namun reaksi orang yg dituju malah berbalik menyerang kita, sebaiknya diamkan saja. Jangan terpancing emosi, malah akan mengurangi amal pahala kita sendiri. Loh… kok bisa…?? Ketika kita tersinggung karena nasehat kita tidak diterima dengan baik, maka bisa jadi hati pun mengumpat, saat itulah amal pahala kita berkurang dan malah kita jadi berbuat dosa. Doakan saja saudara kita itu supaya terbuka hatinya untuk menerima kebenaran. Bukankah Allah Subhana Hu Wa Ta’Ala lah pemilik hati setiap insan. Tugas kita hanya menyampaikan kebenaran, bagaimana hasilnya kita serahkan pada Allah Ta’Ala.


5. Jika saudara kita itu belum mau menerima nasehat kita, jangan pula kita ceritakan hal itu kepada saudara kita yg lain dengan tujuan mencari dukungan. Bukan kah itu sama saja kita sudah berghibah dan menyebarkan aib saudara kita sendiri. Niat yg tadinya murni hanya karena Allah Ta’Ala pun jadi ternoda… Astagfirullah Al Adziim.


Sahabatku yg dikasihi Allah Ta’Ala,
Dalam Hadist Rasulullah Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam, bersabda:

“Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia TIDAK BOLEH MENDZHALIMInya dan MENGHINAnya. Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat” (HR. Ibnu Umar ra. Kitab Sahih Muslim : 4677)



Cataan sederhana ini kutujukan untuk diriku pribadi, semoga bermanfaat pula bagi saudaraku yg membacanya… InsyaAllah.

0 komentar:

Posting Komentar